Rabu, 13 Oktober 2010

Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak

Bagi sebagian orang, membaca merupakan aktivitas yang menjemukan. Bagi sebagian yang lain tentu tidak demikian. Kelompok yang merasa asyik berkutat dengan buku adalah mereka yang gemar membaca (hobi). Sebut saja kutu buku. Si kutu buku ini tentu saja dengan cepat melahap isi buku dalam waktu yang relatif singkat. Terlebih pada jenis buku yang ia gemari.

Namun kegemaran membaca tidak muncul begitu saja. Untuk menuju tahap "gemar", seseorang perlu memiliki minat terlebih dahulu.

Orang tua sering mengeluh kalau anak mereka sulit disuruh belajar terutama membaca. Padahal, anak yang sedikit membaca tentu saja pengetahuannya terbatas. Agar seorang anak dapat menguasai banyak ilmu, ia harus memiliki minat baca yang tinggi. Minat baca pada anak dapat diupayakan mulai dari lingkungan keluarga.


Disediakan buku-buku 
Orang tua dapat mengupayakan selalu menyediakan buku-buku yang menarik minat anak-anak di rumah. Buku dengan cerita dan gambar yang menarik dapat menjadi pendorong bagi anak-anak untuk membuka, melihat-lihat, dan semoga membacanya.
Selain buku, bacaan yang tak kalah menarik adalah majalah yang disukai anak. Dengan berlangganan majalah  anak atau paling tidak membeli secara berkala, anak akan menunggu-nunggu majalah baru tersebut datang. Biasanya kalau masih baru anak akan sering memegang, membuka, dan semoga membacanya.
Ada sebagian orang mengatakan sudah disediakan buku di rumah tetapi anak enggan membukanya. Nah, apalagi kalau tidak ada buku sama sekali, dari mana anak berminat untuk membaca.
 Orang tua menjadi teladan
Untuk  menjawab keluhan di atas dapat diupayakan dengan orang tua memberi teladan yang baik pada anak. Anak yang tinggal dalam keluarga yang gemar membaca, akan mengikuti kebiasaan orang terdekat. Ini terjadi pada Naila (anak saya). Setiap hari orang tuanya membaca koran, dengan sendirinya tanpa disuruh dia juga membuka koran tersebut dan melihat-lihat gambarnya. Usianya baru 3 tahun. Dia belum bisa membaca, tetapi dia selalu tanya huruf-huruf yang ada. Terlebih huruf awal yang dicetak besar. Pada rubrik anak yang halamannya warna-warni, dia meminta saya untuk membacakan untuknya. Demikian halnya pada cergam dan majalah anak-anak. Dia kelihatan mulai menyukai buku-buku. Semoga ini juga terjadi pada anak-anak yang lain.
Perpustakaan yang tertata
Jika buku-buku di perpustaan disampuli, diberi label, dan tertata rapi, orang akan tertarik untuk meraih, membuka, dan semoga membacanya. Perpustakaan itu tidak harus besar, yang penting menarik dan rutin dikunjungi oleh anggota keluarga. Dengan demikian anak juga akan terbiasa berada di sana. Kalau sering dikunjungi mestinya juga terjaga kebersihannya, terutama kebersihan buku-buku dari debu.

Upaya menumbuhkan minat baca pada anak lebih efektif dimulai sejak dini, saat anak belum dapat membaca atau saat mulai belajar membaca.Yang terpenting dalam mengupayakan minat baca anak, orang tua jangan memaksa anak. Bisa-bisa anak trauma pada buku. Lebih-lebih orang tuanya tidak pernah membuka buku sama sekali. Nah, sekarang siapa yang salah? Sekarang bukan saatnya mencari-cari kesalahan. Mari mengupayakan anak-anak gemar membaca agar mereka banyak pengetahuannya dan dapat menjadi generasi yang membanggakan nantinya. Amin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar